Friday 25 January 2013

Contoh lirik Tembang Macapat


Contoh Tembang Macapat

Mijil
Poma kaki padha dipun eling
Ing pitutur ingong
Sira uga satriya arane
Kudu anteng jatmika ing budi
Ruruh sarta wasis
Samubarang tanduk

Sinom
Nulada laku utama
Tumraping wong tanah Jawi
Wong Agung ing Ngeksianda
Panembahan Senapati
Kepati amarsudi
Sudaning hawa lan nenpsu
Pinesu tapa brata
Tanapi ing siyang ratri
Amemangun karyenak tyas ing sasama

Kinanthi
Saranane wong yun luhung
Betah tapa kurang guling
Elinga solah jatmika
Yen wicara kudu manis
Murih sengseming sasama
Samaning manungsa sami

Dhandanggula
Lamun sira anggeguru kaki
Amiliha manungsa kang nyata
Ingkang becik martabate
Sarta kang wruh ing hukum
Kang ngibadah lan kang wirangi
Sokur oleh wong tapa
Ingkang wus amungkul
Tan mikir pawewehing lyan
Iku pantes sira guranana kaki
Sartane kawruh ana

Asmaradana
Aja turu sore kaki
Ana dewa nganglang jagal
Nyangking bokor kencanane
Isine donga tetulak
Sandang kalawan pangan
Yaiku bageyanipun
Wong melek sabar narima

Gambuh
Aja nganti kabanjur
Barang polah kang nora jujur
Yen kabanjur sayekti kojur tan becik
Becik ngupayaa iku
Pitutur ingkang sayektos

Maskumambang
Maratani mring anak putu ing wuri
Den padha prayitna
Ajana kang kuma wani
Mring biyung tanapi bapa

Durma
Ingkang eling iku ngeling ana marang
Sanak kadang kang lali
Den nedya raharja
Mangkono tindak ira
Yen tan nggugu iya uwis
Teka meneng amung aja sok ngrasani

Pangkur
Sekar pangkur kang winarna
Lelabuhan kang kanggo wong ngaurip
Ala lan becik puniku
Prayoga kawruh ana
Adat waton punika dipun kadulu
Miwah ingkang tata krama
Den kaesthi siyang ratri

Megatruh
Para janma sajroning jaman pakewuh
Kasudra nira andadi
Dahurune saya ndarung
Keh tyas mirong murang margi
Kasetyan wus nora katon

Pocung
Ngelmu iku kalakone kanthi laku
Lekase lawankas
Tegese kas nyantosani
Setya budya pangekese dur angkara 

Resep Jamu Sinom


Resep Jamu Sinom

1.Bahan :
  • Daun asam muda
  • Kapulaga
  • Gula putih
  • Kunir (kunyit)

2.Cara membuat :
    1. Kupas kunir (kunyit)
    2. Potong kunyit tersebut
    3. Rebus kunir dan kapulaga,lalu masukkan daun asam muda dan gula putih.
    4. Aduk sebentar,dan tunggu hingga mendidih.
    5. Sinom siap disediakan

Resep Jamu Beras Kencur


Resep Jamu Beras Kencur

1.Bahan :                                    
·        Merica                                 
·        Kedawung                           
·        Kencur                                 
·        Jahe                                      
·        Beras                                    
·        Asam
·        Garam
·        Gula putih+gula merah sedikit
·        Keningar 

2.Cara membuat :
1.     Beras direndam beberapa menit .
2.     Kupas kencur dan jahe
3.     Merica dan kedawung di sangrai secara bersamaan,hingga kedawung pecah dan bijinya terlihat.
4.     Tumbuk merica,kedawung,kencur,jahe dan beras hingga halus.
5.     Setelah itu rebus bahan yang ditumbuk dan masukkan garam,gula,asam dan keningar.
6.     Aduk sebentar,dan tunggu hinga mendidih.

Biografi Pahlawan


Pangeran Diponegoro (1785-1855)

         Dilahirkan dari keluarga Kesultanan Yogyakarta, memiliki jiwa kepemimpinan dan kepahlawanan. Hatinya yang bersih dan sebagai seorang pangeran akhirnya menuntunnya menjadi seorang yang harus tampil di depan guna membela kehormatan keluarga, kerajaan,  rakyat dan bangsanya dari penjajahan Belanda.
Namun resiko dari kebersihan hatinya, ia ditangkap oleh Belanda dengan cara licik, rekayasa perundingan. Namun walaupun begitu, beliau tidak akan pernah menyesal karena beliau wafat dengan hati yang tenang, tidak berhutang pada bangsanya, rakyatnya, keluarganya, terutama pada dirinya sendiri.
Kejujuran, kesederhanaan, kerendahan hati, kebersihan hati, kepemimpinan, kepahlawanan, itulah barangkali sedikit sifat yang tertangkap bila menelusuri perjalanan perjuangan Pahlawan kita yang lahir di Yogyakarta tanggal 11 November 1785, ini.
Pangeran Diponegoro yang bernama asli Raden Mas Ontowiryo, ini menunjukkan kesederhanaan atau kerendahan hatinya itu ketika menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengku Buwono III untuk mengangkatnya menjadi raja. Beliau menolak mengingat bunda yang melahirkannya bukanlah permaisuri.
Bagi orang-orang yang tamak akan kedudukan, penolakan itu pasti sangat disayangkan. Sebab bagi orang tamak, jangankan diberi, bila perlu merampas pun dilakukan. Melihat penolakan ini, sangat jelas sifat tamak tidak ada sedikitpun pada Pangeran ini. Yang ada hanyalah hati yang bersih. Beliau tidak mau menerima apa yang menurut beliau bukan haknya. Itulah sifat yang dipertunjukkannya dalam penolakan terhadap tawaran ayahnya tersebut.
Namun sebaliknya, beliau juga akan memperjuangkan sampai mati apa yang menurut beliau menjadi haknya. Sifatnya ini jelas terlihat jika memperhatikan sikap beliau ketika melihat perlakuan Belanda di Yogyakarta sekitar tahun 1920. Hatinya semakin tidak bisa menerima ketika melihat campur tangan Belanda yang semakin besar dalam persoalan kerajaan Yogyakarta. Berbagai peraturan tata tertib yang dibuat oleh Pemerintah Belanda menurutnya sangat merendahkan martabat raja-raja Jawa. Sikap ini juga sangat jelas memperlihatkan sifat kepemimpinan dan kepahlawanan beliau.
Sebagaimana diketahui bahwa Belanda pada setiap kesempatan selalu menggunakan politik ‘memecah-belah’-nya. Di Yogyakarta sendiri pun, Pangeran Diponegoro melihat, bahwa para bangsawan di sana sering di adu domba Belanda. Ketika kedua bangsawan yang diadu-domba saling mencurigai, tanah-tanah kerajaan pun semakin banyak diambil oleh Belanda untuk perkebunan pengusaha-pengusaha dari negeri kincir angin itu.
Melihat keadaan demikian, Pangeran Diponegoro menunjukkan sikap tidak senang dan memutuskan meninggalkan keraton untuk seterusnya menetap di Tegalrejo. Melihat sikapnya yang demikian, Belanda malah menuduhnya menyiapkan pemberontakan. Sehingga pada tanggal 20 Juni 1825, Belanda melakukan penyerangan ke Tegalrejo. Dengan demikian Perang Diponegoro pun telah dimulai.
Dalam perang di Tegalrejo ini, Pangeran dan pasukannya terpaksa mundur, dan selajutnya mulai membangun pertahanan baru di Selarong. Perang dilakukan secara bergerilya dimana pasukan sering berpindah-pindah untuk menjaga agar pasukannya sulit dihancurkan pihak Belanda. Taktik perang gerilya ini pada tahun-tahun pertama membuat pasukannya unggul dan banyak menyulitkan pihak Belanda.
Namun setelah Belanda mengganti siasat dengan membangun benteng-benteng di daerah yang sudah dikuasai, akhirnya pergerakan pasukan Diponegoro pun tidak bisa lagi sebebas sebelumnya. Disamping itu, pihak Belanda pun selalu membujuk tokoh-tokoh yang mengadakan perlawanan agar menghentikan perang. Akhirnya, terhitung sejak tahun 1829 perlawanan dari rakyat pun semakin berkurang.
Belanda yang sesekali masih mendapatkan perlawanan dari pasukan Diponegoro, dengan berbagai cara terus berupaya untuk menangkap pangeran. Bahkan sayembara pun dipergunaan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Diponegoro. Diponegoro sendiri tidak pernah mau menyerah sekalipun kekuatannya semakin melemah.
Karena berbagai cara yang dilakukan oleh Belanda tidak pernah berhasil, maka permainan licik dan kotor pun dilakukan. Diponegoro diundang ke Magelang untuk berunding, dengan jaminan kalau tidak ada pun kesepakatan, Diponegoro boleh kembali ke tempatnya dengan aman. Diponegoro yang jujur dan berhati bersih, percaya atas niat baik yang diusulkan Belanda tersebut. Apa lacur, undangan perundingan tersebut rupanya sudah menjadi rencana busuk untuk menangkap pangeran ini. Dalam perundingan di Magelang tanggal 28 Maret 1830, beliau ditangkap dan dibuang ke Menado yang dikemudian hari dipindahkan lagi ke Ujungpandang.
Setelah kurang lebih 25 tahun ditahan di Benteng Rotterdam, Ujungpandang, akhirnya pada tanggal 8 Januari 1855 beliau meninggal. Jenazahnya pun dimakamkan di sana. Beliau wafat sebagai pahlawan bangsa yang tidak pernah mau menyerah pada kejaliman manusia.

Manfaat Tanaman Lidah Buaya


Manfaat Tanaman Lidah Buaya


Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.
Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Makanan Kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal,” katanya.
Mengandung Antioksidan
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.
Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya.
Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.
“Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.

Ramuan Lidah Buaya

Radang tenggorokan       
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.
Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.
Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2

Manfaat Tanaman Kumis Kucing

                                                  Manfaat Tanaman Kumis Kucing



Tanaman Kumis Kucing adalah tanaman obat yang cukup mudah kita temukan, karena tanaman ini bisa hidup di mana saja.
Kumis kucing ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi antara 1-2 meter. Yang paling mudah dikenali dari tanaman ini adalah bunganya yang terdapat rambut-rambut putih panjang mirip dengan kumis kucing.
Tanaman kumis kucing ini memang terlihat sebagai perdu, tumbuhan yang tampak tidak berguna. Namun jangan salah, tanaman ini ternyata memiliki banyak manfaat bagikesehatan.

Kandungan Kumis Kucing
Tanaman yang sering digunakan obat ini memiliki berbagai zat kimia, seperti minyak atsiri, minyak lemak, garam kalium, tanin, ortosifonin,sapofonin, dan lain-lain. Zat-zat inilah yang nantinya akan sangat berguna bagi pengobatan.

Manfaat Tanaman Kumis Kucing
Tanaman kumis kucing dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan.
• Mengobati gangguan saluran kencing
Tanaman kumis kucing bisa dimanfaatkan sebagai obat gangguan saluran kencing, seperti susah kencing, kencing yang disertai rasa nyeri (dalam bahasa Jawa disebut anyang-anyangan) ataupun batu ginjal.
Cara membuat obatnya pun cukup mudah. Anda tinggal mengambil atau memetik beberapa daun kumis kucing, kira-kira sebanyak 30 gram. Campur dengan daun meniran, lalu keduanya direbus sampai airnya mendidih. Setelah itu minum air rebusan kumis kucing tadi.
Kandungan ortosifonin dan garam kalium yang ada pada kumis kucing mampu melarutkan asam fosfat dan oksalat dalam tubuh (kandung kemih, ginjal, dan empedu) sehingga mencegah terjadinya pengendapan di ginjal (batu ginjal).

• Mengobati darah tinggi
Untuk mengobati penyakit yang satu ini, cukup siapkan daun tanaman kumis kucing yang sudah dikeringkan (dijemur). Seduh dengan air panas seperti membuat teh. Minum seduhan air tersebut sehari sekali untuk menurunkan darah tinggi Anda.  

• Demam
Jika terserang demam, Anda bisa mengobatinya dengan tanaman kumis kucing. Siapkan akar kumis kucing secukupnya dan cucilah sampai bersih.
Setelah itu rebus akar tanaman kumis kucing ini sampai air mendidih. Lalu diamkan sampai dingin, saring, dan minum air hasil rebusan ini.

• Mengobati keputihan
Bagi Anda para wanita yang memiliki problem keputihan, tidak perlu bingung. Anda cukup meminum air rebusan daun kumis kucing untuk mengobatinya. Zat tanin dan saponin yang ada dalam kumis kucing cukup ampuh untuk mengobati keputihan.
Itu adalah beberapa contoh manfaat tanaman kumis kucing sebagaiobat alternatif yang murah dan cukup mudah untuk dibuat.
Anda tertarik untuk membudi dayakan tanaman ini? Tidak sulit untuk memelihara tanaman obat yang satu ini.
Budi Daya Tanaman Kumis Kucing
Tanaman kumis kucing bisa tumbuh secara baik dan mudah di dataran rendah sampai ketinggian sedang (antara 0-1000 meter di atas permukaan laut).
Cara membudi dayakan tanaman ini bisa dengan stek, yaitu memotong batang yang sudah cukup tua kira-kira sepanjang 20-30 cm. Setelah itu tinggal tanam di tanah langsung atau bisa di polybag terlebih dahulu. Siram secara teratur dan jangan terlalu banyak mendapat sinar matahari.
Umumnya, akar dan tunas tanaman kumis kucing yang baru distek akan muncul setelah 10-15 hari. Kalau Anda menanamnya di polybag, Anda bisa pindahkan tanaman ini ke tanah setelah akar-akar tersebut muncul. Kalau sudah dipindahkan di tanah lapang, Anda tinggal merawatnya seperti tanaman-tanaman lain. Siram air dan beri pupuksecara teratur agar tanaman kumis kucing ini bisa tumbuh dengan baik.

Manfaat Tanaman Sirsak



      


                                                    Manfaat Tanaman Sirsak

       Sirsak (Annona muricata) berupa tumbuhan atau potion yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian bawahnya mempunyai warna lebih muda. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat. Tetapi untuk memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar, maka yang paling balk ditanam di daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Nama Sirsak itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang kuranglebih berarti kantung yang asam. Buah Sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis. Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan buah pada usia 4 tahunan setelah ditanam.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Sirsak (Indonesia) Nangka sabrang, Nangka landa (Jawa) Nangka Walanda, Sirsak (Sunda) Nangka buris (Madura) Srikaya jawa (Bali) Deureuyan belanda (Aceh) Durio ulondro (Nias) Durian batawi (Minangkabau) Jambu landa (Lampung) Langelo walanda (Gorontalo) Sirikaya balanda (Bugis dan Ujungpandang) Wakano (Nusa Laut) Naka walanda (Ternate) Naka (Flores) Ai ata malai (Timor)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
--
Pemanfaatan :
Khasiat dan manfaat untuk pengobatan penyakit: 

Ambeien
Bahan: buah sirsak yang sudah masak;
Cara membuat: diperas untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas;
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. 

Sakit Kandung Air Seni
Bahan: buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya;
Cara membuat: semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak;
Cara menggunakan : dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut. 


Bayi Mencret
Bahan: buah-sirsak yang sudah masak;
Cara membuat: buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya;
Cara menggunakan : diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.

Anyang-anyangen (sering kecing tetapi sedikit dan terasa sakit) 
Bahan: sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya;
Cara membuat: sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas; Cara menggunakan : disaring dan diminum.

Sakit Pinggang
Bahan: 20 lembar daun sirsak;
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas;
Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari 3/4 gelas. 

Bisul
Bahan: daun sirsak yang masih muda secukupnya;
Cara membuat: ditumbuk halus dan ditambah 1/2 sendok air, diaduk sampai merata;
Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian bisul.

Komposisi :
       Sirsak (Annona muricata) pada setiap 100 gramnya mengandung nilai kalori sebanyak 65 kalori, protein 1 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 16,3 gram, kalsium 14 miligram, fosfor 27 miligram, besi 0,6 miligram, vitamin A 10 SI, vitamin B, 0,07 miligram, vitamin C 20 miligram dan zat air 81,7 persen. Di samping itu, pada bagian daun clan batangnya mengandung unsur senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat clan alakaloid murisine.


Manfaat tanaman Daun Dewa


·          
 Manfaat tanaman Daun Dewa



       Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

      Pada beberapa tulisannya mengenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat. Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.

      Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.

    Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.

    Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.

     Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

     Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari.


Pengadilan HAM


Pengadilan HAM

          Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus yang ada di lingkungan peradilan umum dan berada di daerah Kabupaten atau Kota.Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus pelanggaran HAM berat (kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan,sesuai UURI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM). 

Kejahatan genosida adalah perbuatan untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok,bangsa,ras,kelompok,etnis,dan agama.Contoh :     membunuh,penyiksaan,aborsi,dll.Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah perbuatan yang dilakukan sebagai serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.Contoh : pembunuhan,pemindahan penduduk secara paksa,perampasan kemerdekaan,perkosaan,penganiyaan,penghilangan orang secara paksa atau penculikan,kejahatan apartheid atau penindasan dan dominasi oleh suatu kelompok.

Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat,pelanggaran HAM yang dilakukan diluar batas territorial wilayah NKRI (Pengadilan HAM Ad Hoc).Pengadilan HAM Ad Hoc merupakan pemberlakuan asas retroactive (berlaku surut) terhadap pelanggaran HAM berat,oleh karena itu pelanggaran HAM tidak mengenal kadaluwarsa.

c.Komisi Nasional Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan Anak        
Indonesia

          KNPA lahir dari gerakan nasional perlindungan anak (tahun 1997). Kemudian di era reformasi,tanggung jawab untuk memberikan perlindungan anak diserahkan kepada masyarakat.Tugas KNPA adalah melakukan perlindungan anak dari perlakuan diskriminasi,eksploitasi,baik ekonomi maupun sekual,penelantaran,kekejaman,kekerasan,penganiayaan,ketidak adilan dan perlakuan salah yang lain.KNPA mendorong lahirnya UURI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

          KNPA disebut juga KPAI.KPAI dibentuk berdasarkan amanat pasal 76 UU RI Nomor 23 Tahun 2002. KPAI bertugas :
a.melakukan sosialisasi.
b.mengumpulkan data dan in formasi dan pengaduan dari masyarakat.
c.memberikan laporan kepada presiden tentang perlindungan anak.

KPAI sangat prihatin karena jumlah jumlah anak yang merokok cenderung meningkat.KPAI mencatat konsumsi rokok tahun 2006 mencapai 230 milyar batang,akibatnya 43 juta anak terancam penyakit mematikan.





Biografi tentang Jendral Soedirman


Biografi tentang Jendral Soedirman

 

 “Masyarakat menyebutnya sesepuh atau orang sakti. Saya tidak tahu kalau yang tinggal di rumah itu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Hampir setiap pagi, saya dipanggil ‘sesepuh’ untuk sarapan bubur. Karena dalam kondisi sakit, ‘sesepuh’ di luar kesibukannya mengatur strategi perang, dan memberi amanat, beliau setiap pagi berjemur sinar matahari. Ajudan beliau ketika itu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo atau waktu itu dipanggil Pak Noli,” kata Padi mengenang.
Cerita tentang Jenderal Soedirman yang kita dengar dan baca baik dari mata pelajaran sejarah ketika SD dahulu maupun versi kekinian tentang siapa dan bagaimana peranan beliau dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah sesuatu yang selalu menarik untuk dikaji.
Cerita perang gerilya Jenderal Soedirman, jenderal terbaik sepanjang sejarah Indonesia, yang berjuang sampai titik darah penghabisan. Lantas, pernahkah kita mau belajar sedikit saja dari keteladanan Jenderal Soedirman? Ini saatnya kembali berbagi cerita
Mengenang Jenderal Soedirman di Pacitan
Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, kini mempunyai obyek wisata sejarah berkelas internasional, menyusul diresmikannya Pengembangan dan Revitalisasi Kawasan Wisata Sejarah Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman, Senin (15/12) petang di Pakis Baru, Kecamatan Nawangan.

        Di kawasan wisata sejarah ini, salah satu yang menarik adalah sebuah rumah yang dijadikan Markas Gerilya oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Rumah milik Karsosoemito, seorang bayan di dukuh sobo ini, selama 3 bulan 28 hari (107 hari), sejak tanggal 1 April 1949 sampai 7 Juli 1949, digunakan sebagai markas oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman.
“Sebelum sampai di rumah Karsosoemito, Jenderal Soedirman menginap di rumah Jaswadi Darmowidodo, Kepala Desa Pakis ketika itu, yang berjarak 7 kilometer dari Dukuh Sobo. Di Rumah Markas Gerilya ini Jenderal Soedirman bersosialisasi dan bergabung dengan masyarakat setempat,” kata Direktur Permuseuman Direktorat Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Intan, Senin (15/12) di Sobo.
Dikatakan, Jenderal Soedirman sampai di Pakis Baru, Nawangan, Kabupaten Pacitan, setelah hampir 7 bulan bergerilya keluar masuk hutan, naik turun gunung, dan menjelajah kampung. Kalau Anda berkunjung ke rumah bersejarah ini, Anda dapat menyaksikan dan merasakan betapa dahsyatnya perjuangan Jenderal Soedirman. Medan jalan yang berkelok-kelok, naik-turun pebukitan dengan jurang yang dalam di salah satu sisi jalan.
Tentu saja alam sekitar yang indah dan berudara sejuk, bahkan mungkin dirasakan sebagian orang sebagai sangat dingin. “Dari arah mana pun perjalanan menuju Pakis Baru, yang dirasakan adalah jalan yang penuh tantangan. Kita bisa merasakan betapa gigihnya perjuangan Jenderal Besar Soedirman, walau dalam kondisi sakit-sakitan,” kata Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
       Markas Gerilya Jenderal Soedirman ini terletak 32 km arah timur dari pusat pemerintahan di Kabupaten Pacitan. Dapat ditempuh dengan kendaraan mobil selama satu jam perjalanan. Rumah ini juga dapat ditempuh dari Kota Solo, Jawa Tengah, dengan perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam. Atau melalui Yogyakarta selama 4 jam perjalanan. Tidak jauh dari Markas Gerilya ini, sekitar 2 km, terdapat kompleks Monumen Patung Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman yang sangat megah.
“Pada tahun 2008 telah dilakukan konservasi dan penyempurnaan terhadap patung Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman dan rumah bersejarah Markas Perang Gerilya ini,” kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
Selalu berkomunikasi
      Tentang Markas Gerilya ini, Direktur Permuseuman Ditjen Sejarah dan Purbakala Depbudpar, Intan, mengatakan, Jenderal Soedirman menjadikannya sebagai tempat bersosialisasi dan bergabung dengan masyarakat setempat. Selain itu, beliau melakukan aktivitas secara teratur, serta dapat mengadakan hubungan dengan pejabat pemerintah di Yogyakarta.
      “Kegiatan Beliau di rumah ini antara lain menyusun perintah-perintah harian serta petunjuk dan amanat, baik untuk tentara maupun masyarakat,” katanya.
Dari rumah yang dijadikan Markas Gerilya ini, Jenderal Soedirman selalu berkomunikasi dengan para panglima dan komandan di berbagai daerah yang dilakukan melalui caraka (kurir). Menurut seorang saksi mata, Padi (66), anak dari Karsosoemito, pemilik rumah, yang ketika itu berusia 7 tahun, banyak komandan pasukan maupun pejabat pemerintahan yang datang ke Sobo untuk minta petunjuk “sesepuh”.
“Masyarakat menyebutnya sesepuh atau orang sakti. Saya tidak tahu kalau yang tinggal di rumah itu Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Hampir setiap pagi, saya dipanggil ‘sesepuh’ untuk sarapan bubur. Karena dalam kondisi sakit, ‘sesepuh’ di luar kesibukannya mengatur strategi perang, dan memberi amanat, beliau setiap pagi berjemur sinar matahari. Ajudan beliau ketika itu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo atau waktu itu dipanggil Pak Noli,” kata Padi mengenang. Ia sekarang jadi penjaga Markas Gerilya ini, dengan gaji bulanan total sebesar Rp750.000.
Lebih jauh Direktur Permuseuman Intan mengatakan, di Markas Gerilya ini Jenderal Besar Soedirman sibuk mengatur komunikasi dengan para petinggi militer. Melalui Letkol Soeharto, Jenderal Soedirman juga berkomunikasi intensif dengan Sri Sultan HB IX di Yogyakarta. “Setelah Perjanjian Roem-Royen disahkan pada tanggal 7 Mei 1949 dan Pemerintah Indonesia-Belanda sepakat untuk mengakhiri permusuhan, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman merencanakan untuk kembali ke Yogyakarta. Akhirnya 7 Juli 1949, setelah dibujuk oleh berbagai pihak, Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman meninggalkan rumah ini, kembali menuju Yogyakarta,” jelasnya.
Ada apa di Markas?
       Sebagai rumah bersejarah, wisatawan bisa melihat situasi dan kondisi rumah yang dijadikan Markas Perang Gerilya ini. Rumah yang menghadap ke arah utara ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang disambungkan dengan bagian belakang. Rumah bagian depan berbentuk empat persegi panjang, berukuran 11,5 x 7,25 meter persegi, sedangkan rumah bagian belakang berukuran 10,2 x 7,3 meter persegi.
Rumah ini berlantaikan tanah liat. Rumah bagian depan dindingnya terbuat dari papan kayu (gebyok). Sementara rumah bagian belakang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gedhek). Pada ruangan depan terdapat 2 buah pintu, dan terdapat tiang-tiang kayu yang menyangga konstruksi atap. Di ruangan ini juga terdapat 4 buah kamar tidur, yang salah satunya merupakan kamar tidur Panglima Besar Soedirman. Kamar tidur lainnya pernah ditempati ajudan Beliau, yaitu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo.
Di masa gerilya di ruangan rumah terdapat satu set meja dan kursi tamu yang terbuat dari kayu serta balai-balai dari bambu. Ruang bagian belakang, yang diduga dimanfaatkan sebagai dapur dan tempat penyimpanan berbagai peralatan, tidak terdapat kamar. Pada rumah bagian belakang ini juga terdapat tiang-tiang serta terdapat sebuah pintu. Atap rumah berbentuk dua buah limasan yang disambungkan dengan talang di tengahnya. Genting penutup atap rumah terbuat dari tanah liat.
        Untuk lebih memberikan informasi tentang arti penting rumah bersejarah Markas Gerilya  ini, di dalam rumah kini dilakukan penataan berupa pemasangan papan informasi, foto koleksi, dan perabotan. Di depan rumah disajikan sekilas tentang sejarah dan rute Perang Gerilya, sejak berangkat hingga kembali ke Yogyakarta.
        Di rumah bagian depan, dipamerkan kamar tidur Panglima Besar Soedirman, serta foto-foto Beliau ketika foto bersama dengan masyarakat di depan rumah bersejarah ini. Juga foto ketika berangkat bergerilya dan ketika Beliau pulang ke Yogyakarta.
        Selain itu, di runag depan juga disajikan tiruan tandu, meja-kursi tamu, dan tempat tidur pengawal/ajudan Beliau. Di ruang bagian belakang terdapat peralatan audiovisual, untuk menyaksikan tayangan tentang Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review