Sunday 24 February 2013

Contoh teks Drama


Ikhlas Menolong Sesama

      Siang itu sebenarnya Romy malas sekali ke luar rumah, tapi ayahnya memaksanya untuk membelikan bohlam lampu. Dengan terpaksa, dia pun keluar dengan sepeda balapnya.
  
Romy              : “Aduh ayah ini ada-ada saja.”(gumam Romy)
Ayah               : “Cepat belikan lampu bohlamnya Rom”(dengan sedikit memaksa)
Romy              : “Baik yah !, sekalian saja aku beli siomay”

    Sebelum ke mini market untuk membeli bohlam, Romy mampir dulu ke warung siomay,untuk membeli siomay. Waktu sampai di warung Bu Nani(warung siomay)...

Romy              : “Siomay satu bungkus,Bu, yang pedas ya !”
Bu Nani          : “Ya,nak. Tunggu sebentar ya.”
Romy              : “Iya, Bu.”
Bu Nani         : “Ini siomaynya, Bu.” (sambil menyerahkan sebungkus siomay kepada      
                          seorang nenek disamping Romy)
Nenek             : “Ini uangnya, Bu.” (sambil menyerahkan uang 20 ribuan ke Bu Nani)
Bu Nani          : (sambil memeriksa uangnya) “Bu, uang ini palsu.”
Nenek             : “Yang benar, nak ?”
Bu Nani          : “Memangnya inu tadi dapat uang dari mana ?”
Nenek             : “Tadi saya habis membantu seseorang menjualkan barang bekasnya
                          dan uang ini upahnya.”
Bu Nani          : “Begini saja, Bu. Kembalikan dulu uang ini, siapa tahu orang itu
                          menukarnya.”
Nenek             : “Begitu ya, Bu. Waduh kalau begitu enggak jadi beli,deh. Soalnya saya
                          nggak punya uang lagi.” (kata nenek itu dengan wajah sedih)

     Dengan melihat kejadian itu Romy jadi tak tega, ia pun punya niat untuk membayar siomay nenek tadi.

Romy              : “Nenek terima saja siomaynya, nanti biar saya saja yang
                          membayarnya.”
Nenek             : “Tidak usah nak, terima kasih.” (dengan berusaha menolak)
Romy             : “Nggak apa-apa, bu. Ambil saja.”
Nenek             : “Ya udah, terima kasih nak. Semoga Allah membalas kebaikanmu.”
                          (dengan wajah tersenyum)

     Setelah pesananya sudah siap Romy pun membayarnya. Ia pun langsung pergi ke minimarket untuk membeli bohlam lampu merek Aladin seperti pesanan ayahnya. Ketika ia melihat harga bohlam itu ia terkejut.  

Romy             : “Harganya kok dua puluh ribu ? padahal uangku kan tinggal 18 ribu, kalau aku belikan merek yang lain pasti ayah akan marah.” (gumam Romy sambil memegang bohlam lampu merek aladin 10 watt)
Penjaga toko      : “Adik mau beli bohlam ini.” (sambil melayani Romy yang membeli bohlam lampu itu)
Romy              : “Iya mbak, tapi uangku tinggal 18 ribu.”
Penjaga toko : “Uang itu pas untuk membeli bohlam itu dek.”(dengan tersenyum)
Romy             : “Pas gimana mbak ?” (sambil menggaruk-garuk kepala dan merasa heran)
Penjaga toko : “Baca dulu tulisan diatas itu, ada diskon 10% untuk pembelian seluruh produk bohlam merek Aladin selama bulan Maret.” (dengan mencoba menjelaskan kepada Romy)
Romy              : “Oh begitu ya mbak, kebetulan sekali ya.” (dengan wajah yang sangat gembira)
Penjaga toko : “Adik jadi beli ?”
Romy              : “Iya dong mbak saya jadi beli.”
Romy             : “Mungkin ini hari keberuntunganku, pas uangku kurang ada diskon.” (gumam Romy dalam hati)

      Romy pun minimarket itu. Ketika sampai dirumah, Romy menceritakan semua yang terjadi kepada ayahnya.

Ayah              : “Makanya, kalau berbuat baik itu harus ikhlas. Jangan terlalu diperhitungan, pasti nanti ada gantinya nak !”
Romy              : “Iya, yah.” (sambil memakan siomay yang dibeli tadi)

       Tiba-tiba terdengar suara dari luar rumah. Romy pun segera keluar. Ternyata diluar rumah sudah ada  nenek yang dibantu Romy tadi waktu beli siomay. Ibu itu meminta barang bekas dirumah Romy dan beliau ingin mengembalikan uang Romy tadi.

Romy              : “Ndak usah, Bu. Saya ikhlas kok !”
Nenek             : “Ya sudah kalau begitu, terima kasih ya nak.”
Romy              : “Oh ya, Bu. Kata ayah barang bekasnya masih belum ada.”
Nenek             : “Ya sudah kalau begitu. Ibu permisi dulu ya nak.”
Romy              : “Iya Bu.”

Setelah ibu itu pergi Romi pun masuk ke dalam rumah.

Contoh Narrative Text


The Mosquitoes buzzing sound Legend

Once upon a time in the foothills area Gunungkidul, Yogyakarta, there is a small village far from the crowds. The villagers continue to live in harmony, peace, and prosperity.
       Once upon a time, peace and quiet is disturbed by the news of the arrival of a queen mosquito into the village. All people were afraid to leave the house because the mosquito queen was very fat and the size of a goat. The mosquto Queen has long legs and a very pointy beak. Feeling threatened his safety, the resident was immediately held a consultation in order to chase away the mosquito queen. result, the residents agreed to ask for help to Mbok Surti, only one midwife there in the village. Mbok Surti known as midwife are brave and have a lot of knowledge.
      One day, when about to spawn, the Queen came to Mbok Surti Mosquitoes for help. Mbok Surti was a requirement to provide ear-plugs. After submitting her ear-plugs to Mbok Surti, insect queen immediately flew to the top of a tree. Meanwhile, Mbok Surti immediately save Earring was fine. He then took a heap of straw.
        Without a doubt the queen insect immediately flew low over a straw. As soon as he was about to pull out the eggs, Mbok Surti quickly burning the straw. Finally, the Queen fell to the ground Mosquito floundered and eggs of corn out of the body with a number of very much.
       Moments later, the Queen Mosquito eggs was hatch and suddenly hatch into tiny mosquitoes. Queen Mosquitoes then take their children to surround Mbok Surti and reclaim her ear-plugs. But as he was about to ask her ear-plugs to Mbok Surti, the sound that comes out of his mouth just a humming noise.

    Since the incident, the mosquitoes are small and can only buzzing. Because, they will continue to pursue Mbok Surti to ask her ear-plugs. That's why they are always annoying people so far with a buzzing in her ear.



Perkembangan Komputer dari Generasi ke Generasi

               Perkembangan komputer dari generasi 3 sampai generasi 5


 Komputer Generasi Ketiga
          Komputer generasi ketiga merupakan perkembangan yang paling pesat dari perkembangan komputer yang ada. Komputer generasi ketiga muncul sejak era 1965-1971-an. Transistor yang dianggap tidak effisien lagi membuat manusia mencari solusi lain dan solusi itu di temukan pada batu kuarsa ( Quartz rock ). Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. Hal ini merupakan sebuah inovasi yang dapat mendongkrak munculnya komputer generasi ketiga.
        Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
Ciri ciri komputer generasi ketiga adalah sebagai berikut :
1.      Komponen elektronikanya dari Integrated Circuit (IC) yang berbentuk lempengan atau chip
2.      Program dibuat dengan bahasa tingkat tinggi (High Level Language), yaitu: BASIC, FORTRAN, COBOL
3.      Sudah menerapkan konsep multi processing dan dapat menjalankan program lebih dari satu multi programming dalam waktu yang bersamaan
4.      Dapat berkomunikasi dengan peralatan lain untuk melakukan komunikasi data seperti telepon dengan komputer.
5.      Sebagai titik awal fenomena mikrokomputer
6.      Komputer menjadi lebih kecil dan lebih murah
7.      Konsep ‘time sharing’ diperkenalkan
8.      Sifat-sifatnya:
9.      Ukurannya lebih kecil dari komputer generasi kedua
10.  Mulai mengenal Multi Programming dan Multi Processing
11.  Adanya integrasi antara Software dan Hardware dalam Sistem Operasi
12.  Prosesnya sangat cepat
13.  Kapasitas untuk menyimpan data lebih besar.
14.  Menggunakan teknologi small-and medium-scale integration
Pabrik yang memproduksi; IBM, BURROGHS, HONEYWELL, NCR
Contoh mesin; IBM S/360, UNIVAC 1108, PDP 8 & 11, HONEYWELL 200, RCA, SPECTRA 70.
            Inilah komputer generasi ketiga yang diperkenalkan antara tahun 1963 sampai dengan tahun 1971. Pada era ini juga mulai digunakannya sistem operasi (operation sistem) yang memungkinkan mesin menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer. Sistem operasi komputer pada generasi ketiga adalah UNIX dan Windows. Walapupun grafiknya masihlah sangat minim.


 Komputer Generasi Keempat
          Komputer generasi keempat adalah komputer yang kita temui pada saat ini. Komputer yang dalam komponen elektriknya masih menggunakan mikrochip walaupun ukurannya dan bahan yang digunakan berbeda. Ukurannya lebih kecil membuat ukuran komputerpun lebih sederhana.
          Dampak dari ide cemerlang Kilby yang telah mengembangkan teknologi IC dapat dirasakan dengan hadirnya komputer-komputer dalam bentuk yang lebih cerdas, bekerja lebih cepat dan handal, mempunyai kapasitas memori yang sangat besar serta keunggulan-keunggulan lainnya, meski bentuk maupun volumenya justru semakin kecil.
       Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
     Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit pada tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit pada tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena memopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga memopulerkan penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.
Ciri ciri komputer generasi keempat adalah sebagai berikut :
1.      Komponen elektronikanya dari miniaturisasi yang disebut LSI dan mulai memperkenalkan VLSI (Very Large Scale Integration) yang merupakan paduan dari IC dengan kapasitas rangkaian dapat mencapai 100.000 komponen tiap chip
2.      Mulai dikembangkan suatu jaringan komputer lokal yang menggunakan ARCNET (Attach Research Computing Network)
3.      Program dibuat dengan bahasa: BASIC, FORTRAN, COBOL, PASCAL
4.      Telah menggunakan Metal Oxide Semiconductor (MOS)
5.      Sifat-sifatnya:
6.      Ukurannya relatif lebih kecil
7.      Sudah menerapkan Multi Programming dan Multi Processing
8.      Mengenal DataBase Management System (DBMS).
Pabrik yang memproduksi; IBM, BURROGHS, HONEYWELL, INTEL
Contoh mesin; IBM (IBM S/34, IBM S/36, IBM PC/AT & XT, IBM PS/2), HONEYWELL 700, BURROGHS 600, CRAY I, CYBER, PC Aplle II, COMMODORE PC ,INTEL i386 sampai dengan intel Pentium I, II, III, IV, Dual Core, Core 2 Duo, dan Quad Core.
        Komputer genarasi ini telah berkembang sangat pesat karena penggunannya yang sangat mudah (friendly user) dan serba guna apalagi di bidang industri dan teknologi informasi, peranan komputer sangatlah membantu.


 Komputer Generasi Kelima


      Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.
         Berkat kepopulerannya di kalangan rumah tangga maupun dunia bisnis, pada sekitar tahun 1982 Komputer Pribadi (Personal Computer) yang oleh Majalah “Time” diberi gelar “Man of The Year”. Selanjutnya menjelang tahun 1990-an, kemampuan Komputer pribadi meningkat secara drastis hampir menyamai kemampuan komputer multiuser. Kini komputer tingkat tinggi (higher-end computer) lebih sering membedakannya dari komputer pribadi dari segi kestabilan serta kemampuan multitasking yang lebih baik, daripada hanya bergantung semata-mata pada kemampuan CPU.

         Rencana masa depan komputer generasi ke lima adalah komputer yang telah memiliki Artificial Intelligence (AI). Sehingga komputer di masa depan dapat memberikan respon atas keinginan manusia.
Ciri ciri komputer generasi kelima adalah sebagai berikut :
·         Komputer generasi ini masih dalam tahap pengembangan dan pemakainya belum banyak. Pengembangan komputer genarasi ini dipelopori oleh negara Jepang
·         Komponen elektronikanya menggunakan bentuk paling baru dari chip VLSI
·         Program dibuat dalam bahasa PROLOG (Programming Logic) dan LISP (List Processor)
·         Komputer generasi kelima difokuskan kepada AI (Artificial Inteligence / Kecerdasan Buatan), yaitu sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan komputer untuk melaksanakan tugas-tugas yang merupakan analog tingkah laku manusia.
Sifat-sifatnya:
1.      Dapat membantu menyusun program untuk dirinya sendiri
2.      Dapat menerjemahkan dari suatu bahasa ke bahasa lain
3.      Dapat membuat pertimbangan-pertimbangan logis
4.      Dapat mendengar kalimat perintah yang diucapkan serta melaksanakannya
5.      Dapat memilih setumpuk fakta serta menggunakan fakta yang diperlukan
6.      Dapat mengolah gambar-gambar dan grafik dengan cara yang sama dengan mengolah kata, misalnya dapat melihat serta mengerti sebuah foto.
            Dua tanda tanda akan munculnya inovasi komputer generasi kelima adalah  komputer paralel yang berarti memungkinkan banyak CPU bekerja sama membentuk suatu jaringan yang efisien. Selin itu ditemukannya superkonduktor yang memungkinkan aliran listrik mengalir tanpa hambatan sedikitpun sehingga dapat meningkatkan kecepatan informasi yang di dapat. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikan keberadaan komputer generasi kelima ini. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.

Thursday 21 February 2013

CONTOH WORO-WORO


WORO – WORO

      Katujukake marang sedoyo Warga ing Sugi Waras,  Kecamatan Sido Mulyo. Gegayutan kalian Pengetan Dinten Kamerdikan lan Ambal Warsa RI ingkang kapeng 67 tahun.                  
Badhe ngawontenaken maneka warna kagiatan inggih menika:
1.      Lomba kebersihan lingkungan  antar DUKUH se-Sugih Waras .                          
2.      Lomba kesenian tradisional Antar Dukuh se-Sugih Waras, kangge Bapak – Bapak lan Ibu – Ibu.
3.      Lomba drum band kangge Adhik – Adhik Pemuda lan Pemudi antar dukuh.

Lomba badhe katindakaken :
Dinten , tanggal           :  Sabtu, 18 Agustus 2012
Wanci                            :  08.00 – pungkasane
Mapan                          : Alun – alun Kecamatan Sido Mulyo

Mekaten menggah Wara – wara saking Panitia Lomba Kamerdikan . Mugi – mugi kawigatosan dumateng sedaya Warga Sugih Waras kecamatan Sido Mulyo.                 
 Nuwun.

 Sugih Waras, 10 Agustus 2012
          Ketua Karang Taruna                                                                Panitia

                                                                                                                                                     

            Rudi Hartanto                                                                             Sukimin    

CONTOH PAWARTA SINGKAT


Pawarta 1 :

Suharjono HK Spd, Unggul ing pilkades Trimulyo

       Suharjono HK, Spd (55 taun) warga dhusun Trimulyo, Sleman, kasil unggul ing pilian Kepala desa (Pilkades) Trimulyo kecamatan Sleman, Minggu (22-2-2009) kepungkur. Suharjono (nomor urut 2) kasil ngumpulake 2.366 suwara ngungguli calon lurah liyane yaiku Bambang Basuki Ilyas kang mantan lurah Trimulyo (nomor urut 1) saka dhusun Kepitu antuk 1.393 suwara, lan Untung  (nomor urut 3) uga saka dhusun Kepitu antuk 1.865 suwara.

          Katrangan saka panitia Pilkades mratelakake, gunggunge pemilih ing Trimulyo wong 6.979, dene kang ngelonipilihan wong 5.713. Saka gunggung kasebut, suwara kang gugur ana 501 suwara. Dene kang ora teka coblosan ana 1.266 warga. Pilkades diadani ing 18 pedhukuhan iya 18 TPS (Tempat Pemungutan Suwara)
        Suharjono HK, kepilih minangka lurah Trimulyo kanggo periode taun 2009-2015 (6 taun), bakal ngganteni Bambang Basuki Ilyas. Suharjono kang uga karyawan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sawise kepilih lurah ngandharake bakal ngajokake pensiun. Suharjono kang ing desane dikenal minangka ketua BPD Trimulyo mratelakake, yen menange ing Pilkades mujudake kemenangane masyarakat Trimulyo.” Insya Allah, aku bakal nuhoni amanah warga Trimulyo kanggo ngabdi minangka lurah desa,” pratelake.

        Sauntara kuwi, ing wektu kang bebarengan pilkades ing wilayah sleman uga digelar ing desa Tridadi. Lurah lawas Kabul Mudji Basuki warga dhusun Beran Kidul kasil menangake pilihan kanthi antuk 4.534 suwara, ngasorake H Mulyatno, BSc warga dhusun Pangukan kang antuk 3.408 suwara. Pilkades Tridadi diadani ing 20 TPS kang ana ing saben padhusunan ing Tridadi.




Pawarta 2 :

Dalan Rusak, Ora Ono sing Ndandani

     Dalan kabupaten saka wilayah kecamatan Sreseh tumeko kutha Sampang rusak lan podho growok, kendaraan roda 2 utawa roda 4 sing arep liwat ing dalan iku kudu ati-ati lan waspodo. Sampek saiki dalan iku durung di dandani karo pemerintah daerah Sampang.
     Saiful (25 taun) warga sing sering liwat dalan iku ngeluhkake bab dalan sing rusak iku,” sampek saiki isih rusak padahal dalan iku wes suwe rusak nanging durung di dandani”. Ucape Saiful wektu di temoni radar Jawa Pos kala wingi.
      Akibat dalan sing rusak iku mau, ndadekno akeh wong sing nganggo kendaraan roda 2 utawa roda 4 ngalami kecelakaan ana ing dalan iku.




Tuesday 5 February 2013

Karya Tulis Hubungan Keselarasan Guru dan Siswanya


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
      Menurut UU Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa, dan negara.
        Kemajuan tekonologi menyebabkan ilmu pengetahuan berkembang pesat, untuk mengimbangi kemajuan tersebut maka peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan. Pendidkan sangat berkaitan erat dengan kualitas dan kemampuan guru dalam menyajikan materi terhadap anak didiknya. Guru harus bersikap kritis terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu guru dituntut terus berinovasi dalam proses belajar mengajar terutama dalam pemanfaatan pemodelan dalam belajar mengajar. Membahas tentang model-model mengajar dalam kerangka pengajaran , merupakan suatu hal penting. Dalam mengajar, penggunaan model bukan suatu yang baru.     
        Pengembangan model-model mengajar tersebut adalah dimaksudkan untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengenal siswa dan menciptakan lingkungan yang lebih bervariasi bagi kepentingan belajar siswa.  Dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran yang bertujuan memberi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada siswa. Pada umumnya bidang ini merupakan tugas dan tanggung jawab guru dalam proses kegiatan mengajar belajar. Bimbingan kepada para siswa yaitu membantu siswa mengambil manfaat semaksimal mungkin dari pendidikannya di sekolah. Terciptanya keselarasan guru dan murid tergantung dengan adanya 2 bidang yaitu bidang pengajaran, bidang kurikuler, dan bidang bimbingan.
        Faktor yang dapat menjadikan suasana belajar menjadi lebih kondusif adalah penggunaan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa dalam belajar lebih aktif untuk belajar. Dan aktifnya para siswa untuk bertanya.
      Bertanya merupakan suatu hal yang sangat lazim untuk dilakukan dalam proses pembelajaran. Guru bertanya untuk mengukur pemahaman siswa, untuk mendapatkan informasi dari siswa, untuk merangsang siswa berpikir, dan untuk mengontrol kelas.
           Sementara itu siswa kadang juga bertanya untuk mendapatkan berbagai tujuan. Misalnya untuk mendapatkan penjelasan dan sebagai ungkapan rasa ingin tahu, atau bahkan sekedar untuk mendapatkan perhatian. Tampaknya tidak ada yang menyangkal bahwa peran penting pertanyaan dalam proses belajar mengajar dapat memberikan motivasi dan meningkatkan kemampuan siswa dalam kagiatan belajar mengajar (KBM).
1.3 Rumusan masalah
1.      Bagimana cara terciptanya keselarasan Hubungan Guru dengan Murid saat terjadinya proses belajar mengajar ?
2.      Apa pentingnya Pengembangan pembodelan dalam proses belajar dan mengajar ?
3.      Bagaimana cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif ?
4.      Pentingnya pproses bertanya pada proses belajar dan mengajar ?
5.      Apa saja kode etik yang perlu di lakukan guru kepad muridnya ?

1.2 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui hubungan keselarasan guru dengan murid 
2.      Untuk mengetahui bagaimana terciptanya suasana belajar mengajar yang kondusif
3.      Untuk mengetahui cara penyusunan pertanyaan yang baik antara guru dan murid di saat belajar mengajar
4.      Untuk mengetahui kode etik guru dan fungsinya
5.      Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan apa saja yang perlu dilakukan guru kepada muridnya .






          BAB II
    PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya guru sebagai tenaga pendidik siswa
          Salah satu faktor yang dapat menjadikan suasana belajar menjadi lebih kondusif adalah penggunaan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa dalam belajar lebih aktif untuk belajar.
           Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan penting. Dengan demikian belajar mengajar yang bermutu adalah kegiatan belajar mengajar yang berorientasi kepada keaktifan, kerativitas, dan kemandirian siswa.
          Guru harus memahami dan mengahayati para siswa yang dibinanya, karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama, ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Pada kenyataannya dilapangan, pembelajaran selama ini masih banyak guru-guru yang mengajukan pertanyaan dengan cara konvensional, dimana cara ini kurang memotifasi siswa untuk berusaha mencari atau merumuskan sendiri jawaban atas pertanyaan guru. engan pemanfaatan pemodelan yang dilakukan oleh guru ini diharapkan siswa mampu mencari jawaban sendiri sesuai dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya jawaban atas pertanyaan itu “seolah-olah siswa sendiri yang menemukan”.
2.2 Pentingnya pertanyaan untuk meningkatkan partisipasi siswa
           Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Pertanyaan yang dirancang dengan baik dan berlangsung secara berkesinambungan dapat mengembangkan aktivitas mental dan kemampuan berpikir siswa secara terarah.
        Dalam hal ini guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar perlu memperhatikan beberapa contoh penyusunan pertanyaan yang baik, adapun contoh penyusunan pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut :
1.      Bahasanya langsung dan sederhana
Pertanyaan yang diajukan kepada siswa itu harus diusahakan agar bahasanya langsung dan sederhana. Pertanyaan itu harus dapat memusatkan perhatian siswa pada inti atau materi pertanyaan.
2.      Maknanya pasti dan jelas
Agar tidak mengacaukan pikiran siswa, maka makna pertanyaan yang diajukan kepada mereka harus pasti dan jelas. Bila sebuah pertanyaan dapat menimbulkan berbagai macam interpretasi, maka bisa menyebabkan siswa enggan menanggapi.
3.      Urutan logik
Pertanyaan itu seyogyanya dapat menyebabkan seseorang berlatih berfikir dengan urutan yang logik.
4.      Pertanyaan harus sesuai dengan kemampuan kelas
Pertanyaan yang kita ajukan kepada siswa dalam suatu kelas harus sesuai dengan tingkat kemampuan kelas itu. Pada waktu guru merencanakan serangkaian pertanyaan untuk diajukan kepada siswa, maka ia harus benar-benar berusaha agar pertanyaannya cocok dengan tingkat kemampuan kelas tersebut. Dengan demikian mengajukan pertanyaan yang telah disesuaikan dengan audiens pada umunya dan siswa pada khususnya, maka komunikasi dapat di tingkatkan.
5.      Pertanyaan yang merangsang usaha
Pertanyaan itu hendaknya dapat membangkitkan usaha siswa. Sementara guru menyusun kerangka pertanyaan agar cocok dengan tingkat kemampuan kelas, ia juga berusaha pula menyiapkan pertanyaan yang cukup sulit untuk membangkitkan usaha siswa. Tetapi harus dijaga agar soal itu tidak terlalu sulit.
6.      Memikat minat siswa
Guru harus berusaha agar pertanyaan yang disusunnya dapat memikat siswa selama pelajaran berlangsung. Pada waktu mengajukan pertanyaan, guru tidak hanya berpusat pada satu orang saja tetapi, giliran harus diberikan secara bergantian anatara siswa yang mengajukan diri secara sukarela dengan yang tidak. Hal ini akan mendorong siswa untuk menaruh perhatian. Guru harus membiasakan diri memberi penguatan positif kepada siwa yang menjawab dengan benar dan guru juga harus membiasakan diri untuk menangani atau membetulkan jawaban siswa yang salah. Penguatan positif ini bisa berupa nilai yang bagus, pujian, anggukan, acungan jempol atau hadiah.
       Bertanya dengan baik merupakan seni dan merupakan salah satu unsur penting dalam pengajaran yang baik. Akibatnya, hal ini dapat menjadi kekuatan yang besar atau sebaliknya kelemahan yang serius dalam pelaksanaan tugas mengajar. Pertanyaan-pertanyaan itu harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan diajukan berhati-hati.
2.3 Apa pemodelan itu ?
       Pemodelan adalah suatu rencana, rancangan, atau pola yang digunakan dalam menyusun dan mengembangkan vaktor rangsangan (stimulus), respon (Response), serta penguatan (Reinforcement) dengan tujuan dapat menghasilkan sebuah stimulus yang berupa pertanyaan.
         Salah satu masalah yang cukup rumit bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran yang menggunakan model pengajaran berdasarkan masalah adalah bagaimana menangani siswa baik individual maupun kelompok, yang dapat menyelesaikan tugas lebih awal maupun yang terlambat. Dengan kata lain kecepatan penyelesaian tugas tiap individu maupun kelompok berbeda-beda. Pada model pengajaran berdasarkan masalah siswa dimungkin untuk mengerjakan tugas multi (rangkap), dan waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut dapat berbeda-beda.
          Dalam model pengajaran berdasarkan masalah, guru sering menggunakan sejumlah bahan dan peralatan, dan hal ini biasanya dapat merepotkan guru dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, untuk efektifitas kerja guru harus memiliki aturan dan prosedur yang jelas dalam pengelolaan, penyimpanan, dan pendistribusian bahan.
         Pengembangan model-model mengajar tersebut adalah dimaksudkan untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengenal siswa dan menciptakan lingkungan yang lebih bervariasi bagi kepentingan belajar siswa. Model ini bisa cara mengoperasikan sesuatu, cara menyelesaikan soal, dan sebagainya. Dengan cara demikian, guru memberi model “bagaimana cara belajar”.
        Dengan memperhatikan batasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa model mengajar adalah merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada prilaku siswa seperti yang diharapkan.
        Interaksi seorang guru dalam melaksanakan misi tugas kependidikannya bukan hanya terjadi antara guru dengan peserta didik, akan tetapi interaksi guru terserbut terjadi juga dengan rekan sejawat, orang tua peserta didik, masyarakat, dan pelaksanaan misi tugasnya. Dalam interaksi seperti itu, perbedaan pendapat,  persepsi, harapan, dan perbedaan lainnya sulit dihindari , apalagi pemikiran masyarakat diera demokratisasi ini semakin kritis.
2.4 Kode Etik Guru
             Disadari atau tidak jabatan guru adalah jabatan professional. Sebagai profesi, jabatan ini memiliki kode etik keguruan, yang menjadi pedoman pelaksanaan misi tugas seorang guru. Kode etik inilah yang menjawab bagaiman seharusnya seorang guru  berinteraksi dengan peserta didik, rekan sejawat orang tua peserta didik, masyarakat dan dengan pelaksanaan misi tugasnya itu sendiri. Jika seorang guru memedomani kode etik guru dalam pelaksanaan misi tugas kependidikannya, maka bias praktik profesional sangat mungkin dapat dihindari dan keselarasan antara kepentingan pribadi dengan kepntingan masrakat sangat mungkin dapat diujudkan. Dipihak lain dalam melaksanakan misi tugasnya seorang guru dihadapkan pada dua kepentingan. Sebagai seorang pribadi, ia harus melaksanakan misi tugasnya itu demi kepentingan sendiri,  dan sebagai profesional ia melaksanakan misi tugas kependidikannya itu semata-mata demi kepentinga  peserta didik dan masyaralkat pengguna jasa layanan profesi keguruan. Dilema seperti ini terkadang menyebabkan biasnya pelaksanaan misi tugasnya sebagai guru dan pendidik.
B.     Pengertian Kode Etik
              Secara etimologis kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain, kode etik merupakan pola atauran atau tata cara etis sebagai pedoman berprilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai, dan norma yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu. Gibson dan Mitchel (1995;449) menegaskan bahwa suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standar prilaku anggotanya. Inti nilai professional adanya sifat altruistis dari seorang propesional, mentingkan kesehjahteraan orang lain, dan lebih berorentasi pada pelayanan masyarakat umum.
C.     Fungsi Kode Etik Keguruan.
      Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan guru dangan teman sejawat, peserta didik, orang tua peserta didik, pimpinan, masyarakat dan dengan misi tugasnya. Jalinan hubugan  tersebut dilakukan untuk berbagai kepentingan terutama untuk kepentingan pekembangan siswa secara optimal.
       kondusif bagi perkembangan peserta didik .hubungan ini ditandai dengan adanya prilaku empati, penerimaan dan penghargaan , kehangatan dan perhatian,ketulusan dan keterbukaan, serta kekonkretan dan kekhususan ekspresi seorang guru.
Menurut norma ini guru hendaknya :
1.      Mengakui bahwa kesejahteraan anak didik ialah kewajiban guru.
2.      Memperlakukan anak didik secara benar dan adil tanpa memandang sifat fisik, mental, politik, ekonomi, social rasial atau agama.Bersikap ramah dan sopan terhadap anak didiknya.
3.      Menghargai perbedaan antara murid-murid dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individual.
4.      Memegang dengan baik keterangan-keterangan yang bersifat rahasia tentang murid-muridnya dan menggunakan secara professional.
5.      Menghindarkan untuk mendasarkan keyakinan-keyakinan agama atau politik partainya kepada muridnya.
6.      Guru selaku pendidik hendaknya selalu menjadikan dirinya suri teladan bagi anak didiknya.
7.      Di dalam melaksanakan tugasnya harus dijiwai dengan kasih saying, adil serta menumbuhkannya dengan tanggung jawab.
8.      Guru wajib menjunjung tinggi harga diri setiap murid.
9.      Guru seyogyanya tidak memberi pelajaran tambahan kepada muridnya sendiri dengan memungut bayaran.
2.5 Komunikasi ampuh yang dapat dipakai guru
      Komunikasi ampuh ini dapat dipakai oleh guru ketika mengajar, memberikan petunjuk, menata konteks, atau memberikan umpan balik (De Porter 2000:118). Komunikasi ampuh ini dapat dilakukan dengan mudah dan disengaja. Keempat komunikasi ampuh tersebut sebagai berikut.
a.       Munculkan Kesan
         Kesan yang dimaksud dalam komunikasi ampuh quantum teaching adalah citra (De Porter, 2000:119). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:216) ada beberapa makna tentang citra. Makna yang tepat dalam kaitannya dengan maksud di sini yaitu kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat.
         Perkataan guru diharapkan mampu menimbulkan kesan yang dapat memacu belajar siswa. Secara sadar, guru diharapkan memilih perkataan yang menimbulkan citra positif, memacu pelajaran, dan meningkatkan komunikasi. Jangan sampai perkataan guru menimbulkan citra negatif yang dapat melemahkan pembelajaran, misal, menimbulkan kesan kesulitan, kebosanan, bahaya, kegagalan dan sebagainya.
b.      Arahkan Fokus
     Langkah pertama yang dapat dilakukan oleh guru agar prinsip arahkan fokus ini dapat terpakai yaitu “tanyalah kepada diri sendiri: di mana guru ingin memusatkan perhatian siswa”. Lalu, pilihlah kata-kata yang langsung mengarahkan fokus mereka.
c.       Inklusif
       Semua perkataan guru diharapkan memacu terciptanya dinamika yang positif dan memacu hubungan kerja sama yang menyeluruh. Setiap orang diajar terlibat dalam proses pembelajaran.
        Sebagai quantum teacher, guru diharapkan menciptakan sebuah suasana kerja sama, kerja tim, dan keterlibatan, terutama mengingat adanya asosiasi negatif yang dimiliki beberapa siswa mengenai dinamika guru dan siswa. Memilih kata secara sadar dan sengaja dapat memperkuat rasa kebersamaan dan menimbulkan asosiasi positif. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang penuh kerja sama, gunakanlah bahasa yang mengajak semua orang. “Mari kita” dan “kita” menciptakan kesan keterpaduan dan kesatuan. Perkataan seperti itu berarti, “Kita berjuang bersama-sama” (De Porter, 2000:122).
d.      Spesifik
      De Porter (2000:122) mengatakan bahwa kesalahan komunikasi sering terjadi karena generalisasi. Generalisasi memungkinkan orang lain mengisi kekosongan dengan pemahamannya sendiri. Semakin spesifik perkataan, akan semakin membawa kejelasan. Kejelasan mendorong lahirnya tindakan yang diinginkan dalam komunikasi.
       Keempat prinsip komunikasi ampuh tersebut merupakan komunikasi verbal, yaitu komunikasi yang dilakukan secara lisan melalui suatu percakapan. Komunikasi verbal harus didukung oleh komunikasi nonverbal, yaitu mengarah kepada komunikasi tanpa kata seperti sikap, gerakan tubuh, gerak isyarat, dan ekspresi wajah (Darmawan, 2006:4).
         Dengan berbagai pengaruh diatas yang mempengaruhi pelajar , baik dari dalam maupun luar, sungguh akan menjadi tantangan yang luar biasa bagi seorang guru untuk membentuk karakter remaja yang baik. Diperlukan pendekatan-pendekatan khusus untuk mewujudkan generasi penerus  bangsa yang berkualitas. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain:
1.      Guru mengikuti perkembangan teknologi informasi.
      Kemudahan masuknya berbagai trend dunia, kebanyakan berbasis teknologi informasi. Diharapkan guru mengikuti dan mempelajari berbagai media tempat para siswa bersosialisasi. Jika perlu guru harus memiliki akun facebook atau twitter khusus untuk “berteman” dengan siswanya, sehingga sekaligus guru dapat melakukan pendampingan dan pengawalan secara tidak langsung dengan memantau aktivitas siswanya di dunia maya. Jangan sampai guru kalah canggih dengan siswanya, sehingga dapat dibodohi atau diakali dengan teknologi. Lagi pula seorang guru yang kelihatan canggih dan pintar, akan lebih “memukau” siswanya dan untuk selanjutnya akan lebih mudah bagi guru untuk mempengaruhi siswanya.
2.      Guru berusaha menyelami kegemaran siswa remajanya.
       Sesuai dengan perkembangan cara berpikir remaja yang kausatif, yaitu cara berpikir sebab akibat, tidak akan berhasil mengarahkan mereka dengan metode doktrin seperti di SD. Didukung dengan kondisi emosi yang meluap-luap serta ego yang masih tinggi, maka semakin keras guru melarang, semakin keras pula mereka menentang atau mencari pembelaan diri. Maka guru dituntut untuk bersabar dan berusaha menanamkan pengertian dengan cara lain.
     Guru dapat mengambil hati siswanya dengan cara mencari tahu lebih banyak tentang kegemaran para siswanya. Misalnya, dalam menghadapi siswi yang sedang dimabuk K-pop, mau tidak mau guru harus mencari informasi seputar artis korea yang digandrungi, drama-drama yang disukai, atau pun judul-judul lagu yang digemari. Kemudian, dari info tersebut dimasukkan nilai-nilai karakter atau pun hikmah-hikmah yang bisa diambil dari kehidupan seputar K-pop tersebut. Perlahan-lahan, pola pikir mereka digiring kembali ke jalan yang benar. Seperti metoda yang dikenal dalam hypnoteaching yaitu pacing and leading.
       Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan siswa. Sebab pada dasarnya manusia cenderung atau lebih suka berinteraksi dengan teman yang memiliki banyak kesamaan, sehingga ia akan merasa nyaman.             Dengan kenyamanan inilah, maka setiap pesan yang disampaikan dari satu orang ke orang lain bisa diterima dan dipahami dengan baik. Pada awalnya kita mencari tahu tentang kegemaran mereka untuk menyamakan gelombang pikiran kita dengan siswa supaya mereka nyaman bertemu kita, kemudian setelah itu kita melakukan leading, memimpin mereka, mengarahkan kembali mereka ke pola pikir yang benar.
         Jika kita melakukan leading tanpa didahului pacing, maka hal itu sama saja dengan memberikan perintah kepada para siswa yang cukup beresiko, karena mereka melakukannya dengan terpaksa dan tertekan. Hal ini akan mengakibatkan penolakan pada guru.
3.      Guru dapat memposisikan diri sebagai teman.
       Kewibawaan guru dalam mengajar tentunya sangat diperlukan, terutama dalam mengelola kelas dan menghadapi ketidak disiplinan. Namun dalam situasi-situasi tertentu, hendaknya guru dapat memposisikan diri sebagai teman, sahabat, orang yang dapat dipercaya oleh siswanya, sehingga siswa tidak segan-segan menceritakan persoalan-persoalan yang mereka alami, ataupun kegalauan yang mereka rasakan. Dengan begitu arahan kita dalam rangka meneguhkan karakter remaja dapat masuk dengan mudah.
        Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan bersikap tidak cepat menghakimi ketika siswa melakukan kesalahan atau melakukan tindakan yang berlebihan. Mengajak bicara empat mata, dari hati ke hati, akan lebih efektif daripada langsung memberi sangsi di depan teman-temannya. Sehingga walaupun pada akhirnya mereka tetap mendapat sangsi, sudah dipahamkan dahulu mengenai alasan-alasannya.
4.      Guru memberi keteladanan dan konsistensi.
      Remaja dengan sifatnya yang kritis akan mengamati perilaku guru, di sekolah maupun di luar sekolah, kemudian akan membandingkan dengan apa saja yang sudah kita katakan. Dalam hal ini sangat diperlukan kekonsistenan serta kesesuaian dalam bertindak dan bertutur kata. Pengalaman sudah membuktikan bahwa keteladanan lebih berpengaruh untuk perubahan, dibanding hanya nasehat tanpa bukti nyata.
5.      Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan wali murid.
      Tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa kerjasama yang baik dari berbagai pihak, yaitu sekolah, orang tua, dan masyarakat. Terutama untuk sekolah dengan sistem full day school, dimana siswa tidak selama 24 jam berada dalam pengawasan guru, harus ada keselarasan pola pembinaan karakter antara di sekolah dengan di rumah. Hal yang menjadi penekanan di sekolah, juga harus menjadi penekanan di   rumah. Sebagai contoh, jika di sekolah sangat ditekankan berbusana muslim sesuai syariah (memakai rok, tidak ketat, jilbab panjang menutupi dada), tidak akan menjadi sebuah karakter jika di rumah orang tua malah membelikan pakaian-pakaian yang tidak mengindahkan aturan tersebut. Karakter dibentuk dari kebiasaan, hal-hal yang dilakukan setiap harinya.
     Maka sejak awal harus dipastikan orang tua paham dan menyetujui visi misi sekolah sehingga mau bekerjasama mewujudkan tujuan pendidikan putra putrinya. Memang tidak mudah mengingat para orang tua berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Karena itu dapat digunakan berbagai media dan program untuk membantu guru dalam bekerja sama dengan orang tua, misalnya Buku Penghubung/Buku Komunikasi, Home Visit, Parenting, dan sebagainya.
6.      Guru tetap bersikap tegas dalam hal-hal yang menyangkut syariah.
       Dalam pendekatan-pendekatan yang telah dijabarkan sebelumnya guru lebih banyak dituntut untuk bersikap sabar dan fleksibel. Namun dalam hal-hal yang menyangkut syariah, guru tetap harus bersikap tegas. Misalnya dalam hal menutup aurat. Ketika ada siswanya yang tidak berpakaian sesuai aturan di kegiatan sekolah, maka harus segera ditindak dengan tegas. Atau ketika misalnya ketahuan ada siswa yang berjalan berdua dengan lawan jenis, harus segera dipanggil dan diberi sangsi.  Lambat laun siswa akan dapat membedakan mana hal-hal yang tidak boleh dilanggar atau tidak dapat ditoleransi.
          Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Tujuan proses pembelajaran diperolehnya hasil optimal melalui optimalisasi proses pembelajaran tersebut, diharapkan para peserta didik dapat meraih prestasi belajar yang optimal dan memuaskan.







Pentutup
2.1    Kesimpulan :
          Salah satu faktor yang dapat menjadikan suasana belajar menjadi lebih kondusif adalah penggunaan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa dalam belajar lebih aktif untuk belajar.
          Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan penting. Dengan demikian belajar mengajar yang bermutu adalah kegiatan belajar mengajar yang berorientasi kepada keaktifan, kerativitas, dan kemandirian siswa.
           Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Pertanyaan yang dirancang dengan baik dan berlangsung secara berkesinambungan dapat mengembangkan aktivitas mental dan kemampuan berpikir siswa secara terarah.

2.2    Saran :
1.      Seharusnya untuk menciptakan hubungan keselarasan antara guru dan murid yang baik kita harus menciptakan dahulu suasana balajar mengajar lebih kondusif.
2.      Seharusnya untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa.







Daftar Pustaka

DePorter, B., Reardon, M. & Nourie, S. S. 2000. Quantum Teaching: Mempraktikkan http://dwijakarya.blogspot.com/
Hajar, Ibnu, M.Pd. 2011. HYPNOTEACHING, Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi,  Cetakan Pertama. Yogyakarta: DIVA Press
Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara
H.M. Daryanto, Drs : Admnistrasi Pendidikan , Rineka Cipta 1996
Hasibuan, JJ & Moedjiono.1993.  Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Modul Etika Profesi Guru, S1 PGSD Universitas Terbuka
_________. 2000. The Learning Revolution: Revolusi Cara Belajar, Bagian II: Sekolah Masa Depan, (terjemahan Penerbit Kaifa) Bandung: Penerbit Kaifa.
Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, (terjemahan Penerbit Kaifa), Bandung: Penerbit Kaifa.
Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Hasibuan, JJ & Moedjiono.1993.  Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review