Friday 28 February 2014

Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri         

                     
1.       Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kediri :
       Sesungguhnya kota daha sudah ada sebelum kerajaan Kediri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamuwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam serat calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha pada akhir November 1042. Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaan karena kedua putranya bersaing memperebutkan tahta. Putra bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerjaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru yaitu Daha, sedangkan putra yang bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Jenggalayang berpusat di kota lama yaitu di Kahuripan.\
       Menurut Nagarakretagama, sebelum dibelah menjadi dua, nama kerajaan yang dipimpin Airlangga, sudah bernama Panjalu yang berpusat di Daha. Jadi, kerajaan Jenggala lahir sebagai pecahan dari Panjalu. Adapun Kahuripan adalah nama kota lama yang ditinggalkan Airlangga dan kemudian menjadi ibukota Jenggala.
       Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu memang lebih sering dipakai dari pada masa Kediri. Hal ini dapat dijumpai dalam prasasti yang diterbitkan oleh raja Kediri, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-Chia-Lung dalam kronik berjudul Ling Wai Tai Ta (1178).   

2.       Menjelaskan Sejak Kapan Keberadaannya :
Kerajaan Kediri berdiri pada tahun 1042-1222. Kerajaan Kadiri/Kediri atau Panjalu adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur.

3.        Menjelaskan Tempat dan Nama Rajanya :
Ø  Tempat Kerajaan Kediri :
Kerjaan Kediri berpusat di kota Daha, yang terletak disekitar kota Kediri. Wilayah kekuasaan Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan bagian barat Medang Kamulan. Ibukota Kediri ialah Daha yang terletak di tepi sungai Berantas.
Ø  Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri :
a.       Raja Jayawarsa
Pemerintahan Jayawarsa hanya diketahui melalui prasasti sirah Keting (1104 M). Pada masa pemerintahannya raja Jayawarsa memberikan hadiah kepada rakyat desa sebagai tanda penghargaan, karena rakyat telah berjasa kepada raja. Dari prasasti itu dapat diketahui bahwa raja Jayawarsa sangat besar perhatiaannya kepada rakyat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
b.      Raja Bameswara
Raja Bameswara banyak meninggalkan prasasti yang banyak ditemukan di daerah Tulungagung dan Kertosono. Antara lain, prasasti Padlegan dan Panumbangan. Namun, prasasti tersebut banyak mengenai urusan agama sehingga perkembangan pemerintahan tidak banyak diketahui.
c.       Raja Jayabaya
      Di bawah pemerintahan raja Jayabaya Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaannya. Kediri dan Jenggala dapat bersatu kembali. Keberhasilan ini di abadikan dalam kitab Bharatayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Raja Jayabaya terkenal sebagai ahli ramal, ramalannya dikumpulkan dalam satu kitab yaitu Jongko Joyoboyo.
       Kediri tidak saja berkembang sebagai negara agraris tetapi juga sebagai negara maritim, karena adanya Sarwajala ( Panglima Angkatan Laut ). Raja Jayabaya meninggalkan 3 prasasti yaitu prasasti Hantang, Talan, dan Desa.
d.      Raja Saweswara dan Aryeswara
Pada masa raja Saweswara ditemukan prasasti Padlegan II (1159) dan prasasti Kahyunan (1161). Sedangkan masa pemerintahan raja aryeswara ditemukan prasasti Angin (1171).
e.       Raja Gandra
Masa pemerintahan raja Gandra dapat diketahui dari prasasti Jaring.
f.       Raja Kameswara
Pada masa pemerintahan raja Kameswara seni sastra berkembang pesat.
g.      Raja Kertajaya
Raja Kertajaya dikenal sebagai Dandang Gendis dan merupakan raja terakhir Kediri. Pada masa pemerintahan Kertajaya sering terjadi pertentangan antara raja dan kaum Brahma (pendeta), Hal tersebut memperlemah Kerajaan Kediri. Kemudian para Brahma (pendeta) mencari perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasa diTumapel. Pada tahun 1222 M Ken Arok dengan dukungan Brahmana menyerang Kediri. Akhirnya, Kertajaya dapat dikalahkan oleh Ken Arok.    

4.        Menjelaskan Bukti Keberadaan Kerajaan Kediri :
a.       Prasasti :
1.      Prasasti Sirah Keting :
Prasasti ini memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa di Kerajaan Kediri oleh raja jayawarsa.
2.      Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono yang berisi tentang masalah keagamaan yang diperkirakan berasal dari raja Bameswara.
3.      Prasasti Padlegan dan Panumbangan :
Prasasti ini berisi tentang pemberian status predikan untuk beberapa desa.
4.      Prasasti Ngantang :
Prasasti ini menjelaskan tentang raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.
5.      Prasasti Jaring :
Prasasti ini berasal dari masa raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama-nama hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada.
6.      Prasasti Kamulan :
Prasasti ini menyatakan bahwa pada masa pemerintahan raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memasuki istana di Katang-Katang.
b.      Berita Asing :
      Berita asing Kerjaan Kediri sebagian besar diperoleh dari pedagang Cina yang berdagang di Kerajaan Kediri. Contohnya : Kronik Cina yang bernama Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua yang menerangkan tentang keadaan Kerjaan Kediri pada abad ke 12 dan ke 13 M.

5.       Menjelaskan Pola Hidup Bermasyarakat dan Kebudayaannya :
v  Pola Hidup Bermasyarakat Kerajaan Kediri :
       Berdasarkan berita dari Cina dan kitab Ling Wai Tai Ta menerangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang kerajaan Kediri memakai kain sampai di bawah lutut dengan rambut terurai. Rumah-rumah mereka bersih dan teratur, lantainya ubin berwarna kuning dan hijau. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima mas kawin berupa emas. Raja Kerajaan Kediri berpakaian sutra, memakai sepatu, dan perhiasaan emas. Rambut raja disanggul ke atas, bila bepergian raja menaiki gajah/kereta yang diiringi 500-700 prajurit. Dalam bidang perekonomian kehidupan rakyat Kerajaan Kediri, yaitu :
a.       Kerajaan Kediri sebagai negara agraris banyak menghasilkan beras.
b.      Barang-barang yang ada di pasaran adalah emas, perak, daging, kayu cendana, pinang, dan lain-lain.
c.       Pajak rakyat Kediri dari hasil bumi seperti beras, kayu, dan palawija.
v  Hasil Kebudayaan Kerajaan Kediri :
       Kerajaan Kediri kebudayaan yang berkembang adalah di bidang sastra dan pertunjukan wayang. Wayang yang terkenang adalah wayang Panji. Hasil sastranya yang terkenal adalah sebagai berikut :
a.       Kitab Kresnayana :
Kitab ini ditulis oleh Mpu Triguna pada zaman raja Jayawarsa, mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi Rukmini.
b.      Kitab Bharatayudha :
Kitab ini dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu panuluh pada zaman Raja Jayabaya, kitab ini ditulis untuk menggambarkan peperangan saudara antara Panjalu dan Jenggala.
c.       Kitab Arjunawiwaha :
Kitab ini dikarang oleh Mpu Kanwa pada zaman Raja Jayabaya, mengisahkan tentang perkawinan Raja Airlangga dengan putri raja dari Kerajaan Sriwijaya.
d.      Kitab Hariwangsa :
Kitab ini dikarang oleh Mpu Kanwa oelh Mpu Panuluh Pada Masa Raja Jayabaya.
e.       Kitab Kameswara :
Kitab ini dikarang oleh Mpu Dharmaja pada zaman Raja Kameswara. Yang mengisahkan sepasang suami istri Smara dan Rati yang menggoda dewa Syiwa yang sedang bertapa sehingga mereka berdua dikutuk dan dibakar. Namun, mereka dihidupkan lagi sebagai Kameswara dan Permaisurinya.
f.       Kitab Wertasancaya dan Lubdaka :
Kedua kitab ini dikarang oleh Mpu Tanakung pada zaman raja Kameswara. Isi kitab ini menceritakan tentang seseorang pemburu yang sudah banyak membunuh, seharusnya dia masuk neraka. Karena dia mengadakan pemujaan istimewa terhadap dewa Syiwa, dia menjadi masuk surga.



0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review