Saturday 29 June 2013

OSTEOMIELITIS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sistem imun merupakan keutuhan tubuh dipertahankan oleh sitem pertahanan yang terdiri atas sistem imun non spesifik (natural / innate) dan spesifik (adaptif / acquired). si
1.2  Rumusan Masalah
“Apa definisi Oesteomelitis?”
 “Bagaimana Asuhan Keperawatan Oesteomelitis?”

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat dan perawat tentang Oesteomelitis.

1.4  Manfaat
1.4.1        Manfaat Teoritis
Sesuai dengan penulisan makalah yang membahas tentang Tracheostomi maka manfaat pada pembuatan makalah ini untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat dan perawat Oesteomelitis.

1.4.2        Manfaat Praktis
a.       Bagi Pembaca
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengembangkan dan paham akan perawatan Oesteomelitis.

b.      Bagi Penulis
Dengan melakukan pembutan makalah ini, penulis dapat mengetahui dan memahami secara spesifik tentang Oesteomelitis.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian
Hipersensitivitas adalah respons imun yang berlebihan dan yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Reaksi tersebut oleh Gell dan Coombs dibagi dalam 4 tipe reaksi menurut kecepatannya dan mekanisme imun yang terjadi. Reaksi itu dapat terjadi sendiri-sendiri, tetapi di dalam klinik dua atau lebih jenis reaksi tersebut sering terjadi bersamaan.
Tipe
Manifestasi
Mekanisme
I
Reaksi hipersnsivitas cepat
IgE dan Ig lain
II
Antibody terhadap sel
IgG dan IgM
III
Kompleks antibody – antigen
Biasanya IgG
IV
Hipersensitivitas lambat
Sel yang disensitasi


2.2  Manifestasi dan Reaksi Hipersensitivitas
a.      Reaksi Tipe I
Reaksi Tipe I yang disebut juga reaksi cepat, reaksi anafilaksi atau reaksi alergi yang dikenal sebagai reaksi yang segera timbul  sesudah alergemn masuk kedalam tubuh. Istilah alergi yang pertama kali digunakan Von Pirquet pada tahun 1906 diartikan sebagai “reaksi pejamu yang berubah” biloa terjadi kontak dengan bahan yang sama untuk kedua kali atau lebih.
Antigen yang masuk tubuh akan ditangkap oleh fagosit, diproses.
b.      Reaksi Tipe II
c.       Reaksi Tipe III
d.      Reaksi Tipe IV


2.3  Manifestasi Klinis
a.      Infeksi Hematogen
·         Awitan mendadak, terjadi dengan manifestasi klinis septicemia.
·         Menggigil, demam tinggi, nadi cepat, dan malaise umum.
·         Ekstremitas menjadi sangat sakit, bengkak, dan nyeri tekan.
·         Pasien mungkin menggambarkan nyeri berdenyut yang kontan yang menguat dengan gerakan (akibat tekanan pus yang tertumpuk). (Brunner & Suddarth, 1996).
b.      Infeksi Berbatasan atau Kontaminasi Langsung
·         Tidak terdapat gejala septicemia
·         Area tampak bengkak, hangat, sangat nyeri, dan nyeri tekan saat disentuh. (Brunner & Suddarth, 1996)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review